Pokok
Bahasan 1
Keragaman
Hubungan Sosial
1.
Status
dan Peranan Sosial
Interaksi sosial merupakan salah satu
kebutuhan manusia dalam hidup bermasyarakat. Sebagai anggota masyarakat,
manusia berada dalam struktur sosial. Kedudukan dan peranan seseorang dalam
berinteraksi didasarkan pada nilai-nilai dan norma yang berlaku pada masyarakat.
a.
Status
Sosial
Status sosial adalah posisi seseorang
dalam masyarakat. Status sosial mencerminkan kedudukan di dalam masyarakat.
Dalam suatu masyarakat seseorang bisa memiliki beberapa status. Ini disebabkan
orang tersebut masuk ke dalam beberapa organisasi. Seseorang yang memiliki beragam
status sosial ini dapat menimbulkan terjadinya konflik peran.
Contohnya;
-
Seorang polisi yang harus menangkap
anaknya yang terlibat kasus narkoba
-
Seorang hakim yang harus mengadili
kakaknya yang diduga melakukan tindakan korupsi.
Konflik
bisa terjadi secara personal maupun kelompok. Konflik yang terjadi antar
individu disebut konflik personal, konfilik yang terjadi antar kelompok disebut
konflik kelompok. Ada tiga macam status sosial, yaitu:
-
Status
Anggapan
Status yang didapat seseorang dengan begitu
saja tanpa suatu usaha atau inisiatif, atau dengan kata lain seseorang
memiliki anugerah sejak ia dilahirkan. Contohnya: anak seorang raja akan
menjadi putra mahkota yang memiliki hak atas tahta.
-
Status
yang Diamantkan
Status yang telah diberikan kepada seseorang
yang telah berjasa untuk kepentingan kelompok, organisasi, atau
masyarakat pada umumnya. Contohnya: Pangkat yang diberikan kepada TNI karena
jasa yang dilakukannya.
-
Status
yang Dicapai
Status yang dicapai adalah status
seseorang yang dicapai dengan usahanya sendiri, yakni melalui
perjuangan yang mengorbankan banyak tenaga dan daya. Contohnya: Seorang
atlit yang memenangkan medali emas dijuluki sebagai juara dunia karena usaha
dan keuletannya.
b.
Peranan
Peranan adalah perilaku yang diharapkan
dari seseorang dengan statusnya. Antara status dan peranan sulit dipisahkan.
Tidak ada satu status tanpa kedudukan dan sebaliknya. Peranan tidak bebas dari
sistem nilai dan norma dalam masyarakat, karena peranan merupakan tingkah laku
seseorang dalam masyarakat.
Dalam suatu peranan, sedikitnya
terkandung tiga hal:
-
Peranan meliputi norma yang dihubungkan dengan posisi kedudukan seseorang dalam sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat. masyarakat.
-
Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam organisasi yang terdapat dalam masyarakat.
2. Pengertian Hubungan Sosial
Hubungan
sosial adalah suatu proses interaksi yang berlangsung dalam masyarakat
masing-masing mempunyai kepentingan. Hubungan sosial dibagi menjadi tiga:
-
Hubungan
antar status
Hubungan antar status timbul karena
manusia dianggap sebagai anggota suatu kelompok yang memiliki status tertentu.
Contoh: Pak Farid memiliki status sebagai kepala keluarga, di kantor sebagai
direktur perusahaan, dan di sebuah organisasi islam sebagai ketua sub divisi
organisasi.
-
Hubungan
Persahabatan
Hubungan persahabatan timbul antara dua
orang atau lebih yang satu sama lain melibatkan diri dalam suatu jalinan
hubungan akrab atas dasar seringnya bertemu. Hubungan persahabatan ini banyak
terjadi antara teman dan rekan satu pekerjaan atau satu organisasi. Misalnya:
Ahmad masuk OSIS, sementara Sita juga masuk OSIS, maka mereka memiliki hubungan
pertemanan yang akrab atau bersahabat dekat.
-
Hubungan
Kepentingan
Hubungan ini tercipta atas dasar
kepentingan yang sama yang melahirkan satuan sosial yang disebut perkumpulan
atau asosiasi. Misalnya: sekumpulan orang yang memiliki kepentingan sama di
bidang ekonomi membentuk suatu koperasi.
-
Hubungan
Kekeluargaan
Hubungan kekeluargaan ini bisa timbul
bukan hanya karena karena hubungan darah melainkan bisa disebabkan adanya
perasaan senasib dan sepenanggungan.
3. Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
-
Menurut
Status:
a. Hubungan
Tertutup
Hubungan yang terjadi dalam suatu
golongan sosial tertentu. Misalnya: golongan bangsawan berdarah biru. Kelompok
lain dianggap tidak sederajat dengan mereka atau tidak bisa diterima oleh
kelompok mereka.
b. Hubungan
terbuka
Hubungan sosial yang disebabkan oleh
perbedaan status di masyarakatm bukan oleh kelompok sosial. Misalnya: hubungan
siswa dengan guru.
-
Menurut
Tingkat
a. Hubungan
sosial Horizontal
Hubungan sosial antara individu atau
kelompok yang sederajat yang saling berkepentingan yang sama. Misalnya:
hubungan siswa dengan siswa.
b. Hubungan
Sosial Vertikal
Hubungan yang didasarkan pada perbedaan
kedudukan. Misalnya: pimpinan dengan bawahan.
-
Menurut Waktu
a. Hubungan
temporer
Hubungan sosial dalam waktu yang
sementara atau tertentu. Contoh: Pekerja yang dikontrakkan.
b. Hubungan
Permanen
Hubungan yang bersifat lama bahkan dapat
berlangsung seumur hidup.
Contoh: Hubungan ayah dan anak.
-
Menurut
Kepentingan
a. Hubungan
Sosial Primer
Hubungan sosial yang bersifat pribadi.
Hubungan pribadi tersebut melekat pada kepribadian seseorang, dan tidak dapat
digantikan oleh orang lain. Contoh: Paguyuban (gemainscaft) yaitu kesatuan
sosial yang diikat oleh perasaan batin yang murni dari setiap anggotanya.
b. Hubungan
Sosial Sekunder
Hubungan sosial yang bersifat formal
(resmi), impersonal ( tidak bersifat pribadi), dan segmental ( terpisah-pisah)
yang didasarkan asas manfaat. Contoh: patembayan (gesselscaft) yaitu suatu
sistem sosial yang terbentuk atas kehendak yang didasarkan persamaan
kepentingan.
4. Faktor-Faktor Pendorong Hubungan
Sosial
1. Kesamaan
asal daerah atau bahasa
2. Kesamaan
agama
3. Hubungan
keluarga
4. Hubungan
kerja
5. Kesamaan
ideologi
6. Kesamaan
kepentingan
7. Kesamaan
tempat tinggal
8. Saling
membutuhkan
5. Dampak Hubungan Sosial
a. Dampak
Positif
-
Terjadinya kerjasama antar warga
sehingga terbentuk masyarakat yang harmonis
-
Terbentuk kelompok masyarakat atau
golongan yang didasarkan berbagai kepentingan tujuan
-
Membentuk kebutuhan masyarakat
-
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
-
Mendorong terwujud demokrasi karena
dengan adanya hubungan sosial akan memunculkan wadah organisasi untuk
menyalurkan pendapat secara demokrasi
-
Memunculkan adanya pembagian kerja di
masyarakat
-
Mempercepat persahabatan diantara warga
-
Mendorong masyarakat berfikir maju
b. Dampak
Negatif
-
Dapat menimbulan terjadinya ketegangan
dan pertengakaran sosial
-
Menimbulkan persaingan yang tidak sehat.
-
Menimbulkan sikap otoriter
6. Syarat-Syarat Terjadinya Hubungan
Sosial
a. Kontak
Sosial
Kontak sosial berarti hubungan secara
fisik / badaniah. Tetapi makna ini berkembang seiring berkembangnya zaman
seperti melalui sms, telfon, email, dan lainnya. Dibedakan menjadi:
-
Berdasarkan proses berlangsungnya
1. Kontak
Primer terjadi langsung secara tatap muka, melalui sentuhan fisik atau tidak.
2. Kontak
Sekunder, terjadi secara tidak langsung menggunakan media tertentu.
-
Berdasarkan jumlah individu yang
terlibat di dalamnya:
1. Kontak
antarindividu
2. Kontak
antarkelompok
3. Kontak
antar individu dengan kelompok
b. Komunikasi
Tanggapan atau reaksi seseorang terhadap
tindakan tertentu dari orang lain. Komunikasi bisa terjadi secara positif dan
negatif.
7. Ciri-Ciri Hubungan Sosial
-
Ada pelaku lebih dari satu orang
-
Ada tujuan tertentu
-
Ada komunikasi antar pelaku
-
Ada dimensi waktu
8. Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
1.
Proses
Sosial Assosiatif
Terjalinnya hubungan sosial yang
mengarah pada bentuk jalinan sosial yang erat, saling membutuhkan, dan
terbentuk kerjasama.
a. Akomodasi
Suatu proses dimana seorang atau
kelompok mula-mula bertentangan kemudian saling menyesuaikan untuk mengatasi
kekurangan. Akomodasi merupakan cara
untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan. Tujuan
akomodasi, antara lain:
-
Mengurangi pertentangan karena perbedaan
paham
-
Mencegah meledaknya pertentangan untuk
sementara waktu
-
Memungkinkan kerjasama antar indvidu
atau kelompok sosial
-
Mengupayakan peleburan antar kelompok
sosial yang berbeda.
Bentuk-bentuk akomodasi, antara
lain:
-
Arbitrasi yaitu
penyelesaian masalah untuk mengurangi ketegangan dengan melibatkan pihak ketiga
yang netral.
-
Ajudikasi
yaitu penyelesaian secara damai di pengadilan.
-
Toleransi
yaitu tindakan memaklumi sehingga perselisihan terhindarkan.
-
Stalemate yaitu
keadaan diam dan tidak saling bertikai karena kekuatan seimbang (cool war).
-
Mediasi yaitu
penyelesaian masalah yang terjadi dengan bantuan pihak ketiga.
-
Coercion yaitu
cara akomodasi yang dilakukan terhadap kelompok yang keadaannya sangat lemah,
sehingga mau tidak mau harus tunduk pada pihak yang lebih kuat kedudukannya dan
berkuasa atas dirinya.
-
Kompromi yaitu
masing-masing pihak sepakat untuk menghentikan permasalahan untuk mendapatkan
perdamaian.
-
Konsiliasi yaitu
usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih sehingga tercapai
tujuan bersama.
-
Kerjasama yaitu
usaha bersama antarpribadi atau antarkelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Secara ringkas faktor-faktor yang menimbulkan kerjasama antara lain:
1.
Join
Venture yaitu kerjasama dalam bentuk pengusahaan proyek
tertentu dengan perjanjian keuntungan.
2.
Bargaining
yaitu
proses tukar guling ( perjanjian pertukaran barang dan jasa antara dua
organisasi/ lembaga)
3.
Cooperation
yaitu
bentuk kerjasama yang dilakukan dengan cara menerima unsur-unsur baru daam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu
cara untuk menghindari terjadinya keguncangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan.
4.
Koalisi
yaitu
manggabungkan dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama
5.
Asmilasi
yaitu
proses sosial yang timbul apabila kelompok masyarakat dengan latar belakang
kehidupan berbeda saling bergaul secara interaktif dalam jangka waktu yang lama
.
Syarat
timbulnya asimilasi, yaitu:
-
Kebudayaan dari masing-masing kelompok
berubah dan menyesuaikan diri
-
Kelompok manusia yang berbeda kebudayaan
-
Orang dalam kelompok bergaul dalam waktu
yang lama
Faktor
yang mempengaruhi asimilasi, yaitu:
-
Toleransi
-
Kesempatan yang seimbang di bidang
ekonomi
-
Sikap menghargai orang asing dan
kebudayaannya
-
Sikap terbuka dari orang yang berkuasa
dalam masyarakat
-
Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
-
Perkawinan campuran
-
Adanya musuh bersama dari luar
2.
Proses
Sosial Disasosiatif
Hubungan sosial yang berakhir dengan
permusuhan atau pertikaian . Disebut juga “oppositional process” yaitu proses
sosial yang cenderung membawa kelompok ke arah perpecahan dan merenggangkan
solidaritas kelompok.
a. Persaingan/
Kompetisi
Proses sosial dimana individu atau
kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang
kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum tanpa
menggunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan dibagi menjadi dua tipe:
-Persaingan bersifat pribadi
-Persaingan bersifat kelompok
Terjadinya persaingan dalam kehidupan
masyarakat akan mengakibatkan:
-
Timbulnya solidaritas kelompok
-
Timbulnya perubahan sikap baik positif
maupun negatif
-
Kerusakan atau hilangnya harta benda
maupun nyawa jika terjadi benturan fisik
-
Terjadinya negoisasi diantara pihak yang
bertikai
b. Pertentangan/
Konflik
Pertentangan terjadi karena perbedaan
sebagai berikut:
-
Perbedaan antarindividu
-
Perbedaan antar kebudayaan
-
Perbedaan antarkepentingan
-
Terjadinya perubahan sosial
c. Kontravensi
Bentuk proses yang berada diantara
persaingan dan pertentangan.
Bentuk-bentuk kontravensi, antara lain:
1. Kontravensi
intensif misalnya penghasutan
2. Kontraversi
taktis misalnya intimidasi
3. Kontraversi
umum misalnya mengacau pihak lain
4. Kontraversi
Sederhana misalnya mencaci maki
Adapun
tipe-tipe kontraversi, meliputi:
1) Kontravensi
jenis kelamin
2) Kontravensi
parlementer
3) Kontravensi
generasi masyarakat
Pokok
Bahasan 2
Pranata
Sosial
1.
Definisi
Pranata Sosial
Merupakan sistem norma
yang mengatur perbuatan dan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Istilah pranata sosial ada yang menyebutnya sebagai lembaga sosial, lembaga
kemasyarakatan, atau bangun sosial sesuai dengan pandangan masing-masing. Namun,
dapat disimpulkan bahwa pranata sosial merupakan sistem norma yang mengatur semua tindakan atau perbuatan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam hidup bersama di masyarakat.
Sedangkan, sistem
norma diartikan sebagai sejumlah
aturan sosial, aturan, patokan perilaku, yang sesuai dan pantas, serta
dijadikan kesepakatan oleh semua anggota masyarakat agar menjadi pedoman, dan
pegangan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat.
Jadi, pranata sosial
muncul akibat dari adanya kebutuhan manusia, diantaranya:
a.
Kebutuhan berumah tangga/ biologis
b.
Kebutuhan di bidang pendidikan
c.
Kebutuhan material
2.
Fungsi
Pranata Sosial
Fungsi utama pranata sosial adalah
sebagai sarana kebutuhan masyarakat. Selain fungsi utama, pranata memiliki
fungsi lain, yaitu:
-
Menjaga keutuhan dalam hidup
bermasyarakat
-
Merupakan petunjuk bagi perilaku manusia
dalam kehidupan bermasyarakat
-
Sebagai pedoman untuk melakukan kontrol
sosial
-
Paranata sosial sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan masyarakat
3.
Perubahan
Pranata Sosial
Pranata sosial tidak bersifat statis.
Pranata sosia bisa berubah sesuai dengan kebutuhan manusia dan masyarakat. Akan
tetapi, tidak semua pranata sosial dapat berubah karena ada norma yang tidak
mudah untuk diubah. Contohnya : orang yang memiliki hubungan sedarah yaitu adik-kakak
tidak diperbolehkan menjalin hubungan dan menikah. Pranata atau aturan ini
tidak akan mudah diubah karena:
-
Adanya proses internalisasi sejak
seseorang dilahirkan hingga meninggal
-
Adanya pengendalian dari masyarakat
(agar norma tersebut tidak hilang)
4. Macam-macam Pranata Sosial
a)
Pranata
Keluarga
Adalah pranata sosial yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk hidup berkeluarga (perkawinan) dan
kebutuhan akan hal-hal yang berhubungan dengan sistem kekerabatan.
Keluarga merupakan kesatuan
masyarakat terkecil yang beranggotakan ayah, ibu, anak-anak. Keluarga demikian
disebut keluarga inti/ sempit. Sedangkan keluarga
luas adalah kerabat yang termasuk ke dalam keluarga luas adalah klen, marga
atau bangsa.
-
Macam-macam pranata Keluarga
a)
Berdasarkan
Anggotanya
1. Keluarga
sempit (terdiri dari ayah, ibu, dan anak)
2. Keluarga
luas (selain keluarga sempit ditambah anggota keluarga yang lain seperti kakek,
nenek, adik, kakek, sepupu yang disebut klen.)
b)
Berdasarkan
hubungannya dengan anak
1. Keluarga
yang memiliki hubungan darah dengan anak ( kandung/ biologis)
2. Keluarga
yang menjadi tempat memperoleh pendidikan, perlindungan, merencanakan masa
depan disebut keluarga orientasi/ psikologis
c)
Berdasarkan
lengkap/ tidaknya keluarga inti
1. Keluarga
yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak disebut keluarga utuh/ lengkap
2. Keluarga
yang salah satu anggotanya tidak ada misalnya ayah atau ibunya meninggal
disebut keluarha tidak lengkap.
-
Sistem
Kekerabatan
a)
Unilateral
Sistem kekerabatan dengan satu garis
keturunan baik menurut garis ayah (patrilineal) atau garis ibu (matrilineal).
b)
Bilateral
Sistem menurut garis keturunan ayah dan
ibu atau disebut parental. Sistem ini dibagi menjadi:
·
Ambilineal keturunan menurut ayah dan
ibu secara bergantian.
·
Konsentris yaitu menghitung garis
keturunan sampai tingkat tertentu. Misalnya masyarakat jawa menghitung
keturunan hingga tujuh turunan.
·
Primogenitur yaitu sistem kekerabatan
yang menghitung garis keturunan dari anak sulung tertua laki-laki dan
perempuan. Hanya anak sulung yang mempunyai hak warisan.
·
Ultragenitur yaitu sistem kekerabatan
yang menghitung garis keturunan dari anak bungsu . Hanya anak bungsu yang
mendapat hak warisan.
-
Fungsi
Pranata Keluarga
v Fungsi nyata pranata Keluarga
1. Fungsi
reproduksi yaitu mengatur hubungan seksual untuk melanjutkan keturunan
2. Fungsi
pendidikan atau sosialisasi yaitu keluarga bertanggungjawab untuk merawat dan
mendidik anak.
3. Fungsi
afeksi yaitu keluarga berfungsi mencurahkan kasih sayang.
v Fungsi laten (tersembunyi) paranta
keluarga
1. Fungsi
ekonomi yaitu keluarga tempat memproduksi pangan, menyimpan, dan
mengkonsumsinya
2. Fungsi
pelrindungan/ keamanan
3. Fungsi
pengendalian sosial yaitu agar anggota keluarganya tidak melakukan tindakan
menyimpang di masyarakat.
c)
Peran
Pranata Agama
Lembaga agama merupakan sistem keyakinan
dan praktik keagamaan dalam masyarakat. Agama itu sendiri merupakan kepercayaan
terhadap hal-hal gaib di luar kekuasaaan manusia.
-
Macam-macam
pranata Agama
1.
Kepercayaan
atau iman
Dimuat dalam kitab suci umat beragama
seperti untuk islam yang dimuat dalam Al-Qur’an.
2.
Praktik
Keagamaan
Tindakan atau kegiatan ajaran agama
yaitu ibadah bagi masing-masing pemeluk agama.
3.
Pengalaman
keagamaan
Pelaksanaan ketentuan dalam agama,
misalnya dalam agama islam saat bulan ramadhan diwajibkan berpuasa.
-
Fungsi
Pranata Agama
1.
Fungsi
nyata pranata agama
-
Memenuhi kebutuhan hamba untuk
berhubungan dengan Tuhannya
-
Menyatukan para pemeluk agama dalam
suatu ikatan
-
Mendorong seseorang untuk bersikap dan
berbuat baik terhadap sesama dan lingkungannya
2.
Fungsi
laten/ tersembunyi pranata agama
-
Menjalankan fungsi pendidikan yang
berupa pewarisan ilmu pengetahuan menurut sejarah para pembawa agama
-
Membangun tempat ibadah yang merupakan
bentuk persembahan terbaik para pemeluk agama kepada Tuhan-nya.
d)
Peran
Pranata ekonomi
Bagian dari pranata sosial yang mengatur
bidang ekonomi supaya ketertiban masyarakat tetap terpelihara.
-
Fungsi
Pranata Ekonomi
1. Fungsi
pengaturan produksi barang dan jasa.
Kelangsungan kegiatan produksi
dipengaruhi oleh faktor produksi atau ekonomi yang terdiri dari alam, tenaga
kerja, modal, manajemen, dan organisasi.
2. Fungsi
Distribusi
Kegiatan untuk menyalurkan darang dan
jasa. Kegiatan distribusi ini bertujuan untuk:
-
Menyalurkan barang dan jasa dari
produsen ke konsumen
-
Mempercepat sampainya barang ke tangan
konsumen
-
Menjaga kelangsungan kegiatan produksi barang
merata ke kosumen
-
Untuk memperoleh keuntungan
3. Fungsi Konsumsi barang dan jasa
Segala aktivitas manusia dalam
mengurangi nilai guna brang atau memakai barang dan jasa baik secara berangsur-angsur
atau langsung habis untuk memenuhi kebutuhan.
e)
Peran
Pranata Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu cara sangat
penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan seseorang. Pendidikan
merupakan cara paling tepat untuk meningkatkan status sosial ekonomi seseorang.
-
Sifat Pendidikan
1. Pendidikan
Formal yaitu pendidikan yangd iselenggarakan oleh suatu lembaga yang resmi
2. Pendidikan
non formal yaitu pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang
diselenggarakan oleh lembaga resmi, teratur, dan dilakukan oleh orang yang
berwenang tetapi pengetahuan dan keterampilan bersifat khusus.
3. Informal
yaitu pendidikan yang diberikan di dalam keluarga atau sambil kerja. Contoh:
belajar montir dengan cara menjadi pembantu di bengkel.
-
Fungsi Pranata Pendidikan
1. Fungsi
nyata
a.
Untuk membantu orang sehingga
sanggup mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
b.
Untuk menolong orang dalam
mengembangkan potensinya
c.
Melestarikan kebudayaan dengan cara
mewariskan ke generasi berikutnya
d.
Meningkatkan taraf kesehatan dengan
cara melatih jasmani melalui olehraga dan memberikan pengetahuan tentang
kesehatan
2. Fungsi
Tersembunyi (laten)
a. Menunda
usia kedewasaan anak (dengan sekolah berarti mencegah anak untuk cepat dewasa
dan menjadi angkatan kerja)
b. Menjadi
saluran bagi mobilitas sosial dalam masyarakat
c. Memelihara
integrasi dalam masyarakat
d. Konservasi
(pengawetan) kebudayaan atau pelestarian kebudayaan untuk menjadi keteraturan
sosial dan integrasi sosial
e. Evaluasi,
mengoreksi, memperbaiki, atau menambah pranata sosial yang diperlukan sesuai
dengan perkembangan masyarakat
f. Menawarkan
pemikiran dan penemuan baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat
f)
Peran
Pranata Politik
Aturan atau norma untuk menjaga
keamanan, ketertiban, dan peraturan di dalam masyarakat.
-
Ciri-ciri pranata politik:
1. Adanya
satu komunitas manusia yang hidup bersama atas dasar nilai yang disepakati
bersama
2. Adanya
asosiasi politik yang disebut pemerintah yang aktif
3. Pemerintah
melaksanakan fungsi untuk kepentingan bersama
4. Pemerintah
diberi kewenangan untuk memonopoli penggunaan ancaman paksaan fisik
5. Pemerintah
memiliki kewenangan tersebut hanya pada wilayah khusus.
Jadi secara umum, pranata politik
meliputi masalah yang berhubungan dengan bentuk negara, bentuk keuasaan, sistem
pemerintah, dan sisten kepartaian.
-
Bentuk Negara
1. Negara
kesatuan mempunyai ciri: hanya ada satu pemerintah, satu parlemen, satu
kabinet, dan satu undang-undang yang berlaku untuk seluruh wilayah. Contoh:
Indonesia dan Filipina.
2. Negara
Serikat, ciri: setia[ negara bagian memiliki pemerintah sendiri
-
Bentuk Pemerintahan
1. Monarkhi
atau kerajaan yaitu diperintah raja tau ratu
2. Republik
pemerintah yang dipimpin oleh seorang presiden.
3. Kekaisaran
(empire) yaitu dikepalai oleh seorang
kaisar.
-
Sistem
Kekuasaan
Sistem kekuasaan ini berhubungan dengan
bentuk negara. Ada sistem sentralisasi
dan desentralisasi.
-
Sistem
Kepartaian
Fungsi pranata politik adalah untuk
mayalurkan aspirasi rakyat untuk menetapkan pemimpin negara dan hal-hal yang
menyangkut kepentingan rakyat.
-
Fungsi
Pranata Politik
Fungsi
nyata, yaitu:
1. Memelihara
ketertiban di dalam wilayah suatu negara
2. Menjaga
keamanan dari serangan pihak luar
3. Melaksanakan
kesejahteraan umum
Fungsi
tersembunyi yaitu untuk kriteria untuk membuat
stratifikasi sosial yaitu pembedaan anggota masyarakat berdasarkan tingkat
kekuaaan yang dimilikinya.
g) Pranata
Adat
Adat adalah hukum atau aturan yang berlaku di
masyarakat sebagai tata cara hidup dalam masyarakat. Hukum adat adalah wujud
gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai budaya, norma, hukum, dan
aturan-aturan yang satu dengan yang
lainnya berkaitan menjadi satu sistem hukum adat berbeda dengan hukum lain yang
dibuat secara tertulis. Sedangkan hukum adat pada umumnya tidak tertulis akan
tetapi diwariskan secara turun temurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar